Monday 9 May 2011

!! Sikap Anak No 2 !!


ANAK MANJA IBU
sebab apa2pun mesti dia akan diutamakan oleh ibu. apa sikit ibu!!

ANAK DEGIL
Anak kedua dikatakan lebih degil, keras kepala dan tidak mendengar kata. semua dia ajer yg betul..dlm ramai2 adik beradik dia ajer yg KETEGANG .. kemahuan dia kuat.. kalau buat sesuatu sungguh2… kalau tak nak tu, tak nak lah jawabnya, boleh dipujuk tapi selalunya tak berapa jalan..

TAK PANDAI PUJUK
memang anak no 2 ni dia tak pujuk makwe / pakwe dia..

BERCINTA
Tak digoyahkan anak no 2 juga …. dia kalau bercinta, sangat setia…sanggup berkorban …

HITAM / PUTIH
Apa yg dikatakan semua dipegang ( kononnya ) kalau hitam2 hitamlah kalau putih …. putihlah ….degil tak boleh toleransi

HATI
No 2 ni juga nampak ajer keras…tp hati dia lembut juga….SATU lagi peel dia…dia tak boleh ditegur….kalau kita tegur dia mesti tarik muka

BERDIKARI
very independent..mmg betul..tp kalau terlebih indepent pun payah…..TP mudah bergaul..campak lah kat manapun sekejap dah dapat kawan..very take care of her brother and all stuff belonging family.( sebab terlalu ambil berat pun menyampah…semua adik2 kena control kena report kat diorang ) ..

ARAHAN
anak no 2 ni juga dia payah nk terima arahan….dia lebih suka buat hal sendiri pendek kata..tak boleh kerja ngan org…ramai anak no 2 ni keje sendiri

PEMAAF & caring
tak dinafikan no 2 ni pun pemaaf & caring…TAPI awas jgn bg diorg marah….kalau depa marah faham sajer lah

PAKAIAN
Nak ajer up to date…semua nak kemas....

Sunday 8 May 2011

!! Rules For Young Yakuza !!

The 'Wakamono no Kokoroe' is set of rules that hangs in the hallways of many gang headquarters and yakuza dormitories.

When you are wearing the family crest in a public place, don't do anything that might hurt the gang's reputation.
Inside the gang headquarters, when you greet someone, sit in seiza (seated with your legs folded under you) and be sure to tuck your thumbs in under your hands. The thumb is our most important finger because it is the last one to be cut off if we disgrace the gang too many times. Hiding your thumb is also a sign of respect to the oyabun (gang leader).
When you greet someone on the street, be sure that you bend your back in the shape of the character 'ku' when you bow.
When you greet someone on the street, never take your eyes off him or her when you bow. Never give a person an opening to attack you. The only people you should
lower your eyes to are your seniors in the gang and the oyabun (boss).
When you talk to your superiors never put your hands in your pockets or fold your arms in front of your body.
When you decide to do something, do it immediately without any hesitation. Never be late for anything either. Not even one minute.
Never compare yourself with the other gang members, try to place the blame on someone else for your mistakes, or make excuses.
When you are given an errand or task to do, take full responsibility for it.
Donft tell gang secrets to your family members, wife, or children.
Think of everyone else as a part of your family and don't think of yourself as an individual. Don't argue or form factions within the gang.
If you don't know if you can do something or not, adopt the attitude that you can.
If you have a fight or dispute with someone from another gang, if that person is wrong, never back down, even if they are tougher or in a higher position than you.
If there is an accident, do your best to contain it quickly and make sure it doesn't get out of hand.
Never give in when you are negotiating. Don't rationalize yourself into making concessions and always act in accordance with your gut instincts.
If there is a big problem, stay calm and think about what you can do personally to improve the situation.
Endeavour to learn the rules, names of gang members, and practices of the gang as best you can.
Avoid becoming complacent and never lose the spirit and enthusiasm that you had when you first joined the gang.
The most fascinating thing about these rules is that except for numbers 2,4, and 9 they are almost exactly the same as the rules taught to new employees and posted in the hallways of Japan's largest corporations.

My Boss My Hero Best !!

Friday 6 May 2011

!! Ka Ki !!

Assalamualaikum.......

zasssss.....bumppph.....

jap g ah tulis...

!! aYaH !!

--------AYAH--------

Mungkin ibu lbh kerap menelefon utk menanyakan keadaan kita setiap hari..Tp tahukah kita, sebenar nya ayah lah yg mengingatkan ibu utk menelefon kita?

Semasa kecil, ibu lah yg lebih sering mendukung kita..Tp tahukah kita bhw sebaik saja ayah pulang bekerja dgn wajah yg letih ayahlah slalu menanyakan apa yg kita lakukan seharian ?

Saat kita sakit@demam, ayah sering membentak "sudah diberitahu! jgn minum ais!".Tp tahukah kamu bahwa ayah sangat risau.??

Ketika kita remaja, kita meminta izin untk keluar malam. Ayah dgn tegas berkata "tidak boleh!"..Sedarkah kita bhw ayah hanya ingin menjaga kita? Krn bagi ayah, kita adlh sesuatu yg sangat berharga.

Saat kita sudah d percayai, ayah pun melonggarkan peraturannya. Maka kita telah melangar kpercayaan nya...Maka ayah lah yg setia menunggu kita di ruang tamu dgn rasa sangat risau..

Setelah kita dewasa,ayah telah mghantar kita ke sekolah@kolej untuk belajar..
Di saat kita memerlukan ini-itu, utk keperluan kuliah kita, ayah hanya mengerutkan dahi.tanpa menolak, beliau memenuhinya..Saat kamu berjaya..Ayah adlh org pertama yg berdiri dan bertepuk tangan untukmu..Ayah akan tersenyum dngan bangga..

Sampai ketika jodoh kita telah datang dan meminta izin untuk mengambil kita dari ayah..Ayah sangat berhati-hati mengizinkan nya..Dan akhirnya..Saat ayah melihat kita duduk di atas plamin bersama pasangan nya..ayahpun tersenyum bahagia..
Apa kita tahu,bhw ayah sempat pergi ke belakang dan menangis?
Ayah menangis krn ayah sangat bahagia..Dan diapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dgn baik..Bahagiakan lah putra putri kecilku yg manis bersama pasangannya"..

Setelah itu ayah hanya akan menunggu kedatangan kita brsma cucu-cucunya yg sesekali dtg utk menjenguk..Dengan rambut yg memutih dan badan yg tak lagi kuat untuk menjaga kita..

Thursday 5 May 2011

!! Lelaki Dulu & Sekarang !!


Lelaki
Dulu,
Bila disebut lelaki,
Wanitanya mendongak megah,
Lelaki kami Asadullah, Saifullah,
Tokoh ramai tak terkira,
Kini,
Bila disebut lelaki,
Wanitanya menunduk lemah,
Tokoh kami sedikit sekali,
Ramainya, boneka Yahudi.

Dulu,
Bila disebut lelaki,
Wanitanya tenang di hati,
Lelaki kami menjaga, melindungi,
Kini,
Bila disebut lelaki,
Wanitanya mahu cabut lari,
Lelaki khianat, perogol bersiri.

Dulu,
Bila seorang wanita teraniaya,
Sepasukan kuda putih membela,
Al-Mu’tasim kebanggaan wanita,
Kini,
Ribuan wanita suci dipenjara,
Fatimah diperkosa minta dibela,
Lelaki tunduk tak bertenaga.

Dulu,
Bila wanita di bawah jagaannya,
Lelaki memagari sehabis daya,
Tiada siapa berani menggoda,
Kini,
Bila wanita di bawah jagaannya,
Lelaki tak kisah auratnya terbuka,
Wanitanya dibiar bebas, binasa.

Dulu,
Lelaki menggadai harta dan nyawa,
Untuk mengangkat kemuliaan agama,
Kini,
Lelaki menggadai ketinggian agama,
Demi nafsu, dunia dan seisinya.

Dulu,
Lelaki bermatian mencipta sejarah,
Kental berjihad, tekun berdakwah,
Kini,
Lelaki hanya menyanjungi sejarah,
Diri bermalasan, tenaga tak dikerah.

Dulu,
Lelaki memperjuangkan deen dan ummah,
Al-Farouq, Zunurain mati terbunuh,
Kini,
Lelaki memperjuangkan diri dan kroninya,
Hingga sanggup membunuh.

Dulu,
Lelaki bersatu menghadapi musuh,
Angkatannya kuat dan teguh,
Kini,
Lelakinya berpuak dan berpecah,
Sesama sendiri saling bertelingkah.

Kembalilah lelakiku,
Pada kelelakianmu,
Kami rindukan lelaki dulu,
Acuan Madrasah Rasul.

Srikandi,
Damsyik, Syria


* Dipetik dari novel ‘Syabab Musafir Kasih’
Karya Fatimah Syarha Mohd. Noordin

Tuesday 26 April 2011

!! m0TheR !!

At 3 yrs "Mommy, I love you".
At 10 yrs "Mom whatever."
At 16 yrs "My Mom is so annoying."
At 18 yrs "I wanna leave this house."
At 25 yrs "Mom, you were right."
...At 30 yrs "I wanna go to Mom's house."
At 50 yrs "I don't wanna lose my Mom."
At 70 yrs "I would give up EVERYTHING for my Mom to be here with me."
You only have 1 Mom.
(Quote from friends)

Wednesday 20 April 2011

!! Alasan Untuk Terus Melakukan Dosa !!


"Aku dah usaha tinggal dah, tapi tak mampu. Nak buat macam mana"

"Tak boleh bai, aku ni lemah dengan godaan. Nafsu kuat sangat. Tu yang tak boleh tinggal benda-benda ni"

"Allah dah takdirkan aku camni. Aku nak buat camna. Dah tertulis di lauh mahfuz aku ni buat maksiat-maksiat ni. Takdir aku memang begini"

Itulah dia antara alasan yang sering didengari. Mungkin kita tidak pernah mendengarnya daripada mulut orang lain.

Tetapi kita mendengarnya daripada hati kita sendiri.

Ya. Kita memberikan alasan, untuk membenarkan kita melakukan dosa, keingkaran kepada Allah SWT.

Kita tunjukkan pada ketidak mampuan kita, kita katakan ia adalah punca godaan yang datang, malah adakalanya kita meletakkan perkara ini atas takdir Allah dan menyatakan ini semua susunan-Nya.

Inilah alasan-alasan kita.

Alasan untuk berdosa. Benarkah ia satu alasan yang melepaskan kita dari azab seksa-Nya?

Kita Yang Memilih Untuk Lemah

Dalam mengharungi kehidupan, sememangnya manusia akan bertemu dengan cabaran dan dugaan. Halangan demi halangan akan wujud untuk menguji insan.

Ujian ini adalah untuk melihat dari kalangan manusia ini, yang manakah yang terbaik amalannya, yang manakah yang layak menerima rahmat Allah dan memasuki syurga-Nya.

"Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat);" - Surah Al-Mulk ayat 2.

Maka sudah menjadi lumrah bahawa dalam kehidupan ada ujian.

Justeru apakah alasan tidak mampu?

Hakikatnya, semua manusia mampu melepasi ujian yang Allah sediakan. Allah SWT telah berjanji bahawa, setiap ujian yang ditimpakan ke atas diri manusia itu, berada dalam lingkungan kemampuannya.

"Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya." - Surah Al-Baqarah ayat 286.

Jadi, bagaimanakah boleh tidak mampu?

Jawapannya adalah, kita yang memilih untuk lemah. Kita yang memilih untuk tidak mengharungi cabaran dengan bersungguh-sungguh. Kita memilih untuk tidak berusaha hingga ke akhirnya.

Kita memilih untuk tunduk dan menerima kegagalan, lantas redha dengan kemaksiatan yang kita lakukan.

Perhatikan betul-betul di dalam jiwa kita. Benarkah kita tidak mampu? Atau kita yang memilih untuk tunduk kepada kerosakan?

Takdir Allahlah Yang Silap?

Menuding kepada Allah dan menyalahkan-Nya atas dosa-dosa yang kita lakukan adalah satu jenayah yang besar. Itu tandanya keimanan di dalam jiwa sudah terkoyak dan rosak.

"Kenapa Allah benarkan aku buat dosa?" Kita akan bertanya-tanya.

Tetapi siapa yang memilih untuk melakukan dosa? Siapa yang bergerak untuk melakukan dosa? Siapakah?

Kita.

Ketahuilah di dalam kehidupan ini, Allah berikan manusia satu perkara yang besar bernama IKHTIAR, pilihan, untuk manusia memilih sendiri antara yang buruk atau yang baik. Maka terletak di tangan kita untuk bergerak ke arah mana.

Dan setiap arah yang kita ambil, kita perlu sedar, ada konsikuensinya.

"Tidak ada paksaan dalam ugama (Islam), kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur)" - Surah Al-Baqarah ayat 256.

Di zaman Umar Al-Khattab RA, ada seorang lelaki mencuri. Bila ditanya mengapa dia mencuri, lelaki itu menjawab: "Aku mencari kerana, Allah telah mentakdirkan aku mencuri"

Saidina Umar menyuruh lelaki itu dipotong tangannya, dan disebat 40 kali.

Sahabat-sahabat terkejut dengan hukuman itu. "Wahai Umar, hukum untuk mencuri hanyalah potong tangan. Mengapa ditambah dengan 40 sebatan?"

"Potong tangan untuk mencuri, dan 40 sebatan adalah untuk tuduhannya ke atas Allah SWT"

Ini adalah dalil yang jelas bahawa, kesalahan kita adalah tanggungjawab kita sendiri.

Lelaki itu, boleh sahaja memilih untuk tidak mencuri. Allah memberikannya ikhtiar. Tetapi dia memilih untuk ingkar kepada Allah SWT dan melakukan kejahatan dengan sengaja.

Dan siapa yang mengetahui takdir Allah?

Tiada siapa mengetahui.

Justeru, bagaimana alasan bahawa: "Allah dah takdirkan aku macam gini, jadi orang jahat" itu boleh dipakai?

Pengajaran Pembunuh 100 Orang

Saya suka dengan kisah pembunuh 100 orang. Dia telah membunuh 99 orang. Kemudian dia hendak bertaubat.

Lihatlah. Dia telah membunuh 99 orang. Tidak pula dia menyalahkan Allah SWT atas tindakannya membunuh 99 orang itu.

Bahkan, dia bergerak pula hendak bertaubat kepada Allah SWT. Lihat usahanya itu. Lihat kehendaknya itu.

Sampai kepada seorang alim, alim itu berkata bahawa, orang sepertinya tiada harapan. Oleh kerana marah, dia membunuh pula orang itu, mencukupkan pembunuhannya kepada 100. Tetapi selepas itu, dia mencari lagi jalan untuk bertaubat.

Lihat. Walaupun seorang alim menyatakan kepadanya bahawa dia telah tiada harapan, dia tetap berusaha. Lihatlah kepada dia ini. Adakah dia berkata: "Memang Allah dah takdirkan aku begini"???

Akhirnya, dia bertemu dengan seorang lagi alim. Dan orang alim itu berkata bahawa lelaki itu perlu meninggalkan suasana yang tidak membina. Maka ditunjukkan satu perkampungan yang boleh memberikannya suasana untuk bertaubat.

Maka bergeraklah lelaki itu. Tetapi di tengah perjalanan, dia meninggal dunia. Meninggal dunai tanpa sempat bertaubat. Tetapi dalam keadaan sedang berusaha untuk bertaubat.

Dan dia dimasukkan ke dalam syurga. Kisah ini boleh didapati dalam Sohih Muslim dalam bab Taubat.

Lihatlah bagaimana Allah membalas usahanya. Dia tidak sempat pun bertaubat.

Tetapi dia tidak berputus asa untuk menebus dosanya. Dia tidak berputus asa mencari jalan keluar.

Dia berusaha dan berusaha tanpa menuding jari kepada itu dan ini. Dia tidak pula memberikan alasan bahawa takdir tidak menyebelahinya dan dirinya sudah ketagih, tidak berkemampuan dan sebagainya.

Tetapi dia berusaha. Dia menggagahkan dirinya. Dia berusaha merapat kepada Allah SWT. Dia tidak memilih untuk lemah. Dia tidak memilih untuk semakin jauh daripada Allah.

Lihatlah dia.

Penutup: Pandanglah Kepada Diri. Diri Itu Yang Perlu Diperbaiki

Pokoknya, ketidak mampuan kita bukan alasan. Allah juga tidak pernah bersalah dalam hal ini. Tetapi diri sendirilah yang perlu dipersalahkan.

Mengapa memilih jalan sedemikian? Mengapa tidak berusaha sehingga habis hayat?

Mengapa tidak bergerak mendekati Allah dengan sepenuh kekuatan? Soalan-soalan ini perlu dilontarkan kepada dalam diri kita.

Perhatikan diri kita.

Yang bersalah hakikatnya adalah kita.

Kita yang memilih jalan kefasadan.

Dan siapa kata kita tidak boleh keluar?

Allah kah kata? Adakah kita mengetahui?

Hakikatnya, kita yang memilih untuk terus kekal dalam kerosakan.

Justeru, siapa yang memilih untuk keluar?..

penulis asal :
Hilal Asyraf adalah nama pena bagi Muhammad Hilal Asyraf bin Abd Razak. Beliau merupakan salah seorang penulis muda yang telah menulis 8 buah buku dan novel seperti Remaja Mulia dan Terasing. Kini masih menuntut di University of Yarmouk, Irbid, Jordan dalam jurusan Usuluddin.

moga Allah s.w.t merahmati beliau..
 
Copyright © 2010 aFy pEraK. All rights reserved.